Pentingnya
bimbingan spiritual dalam kesehatan telah menjadi ketetapan WHO yang menyatakan aspek agama (
spiritual ) merupakan salah satu unsur dari pengertian kesehatan seutuhnya (
WHO, 1984 ). untuk itu Rumah Sakit Perlu mengadakan kegiatan pelayanan Bimbingan Rohani Pasien di Rumah Sakit, sebagai langkah konkrit untuk
membantu pasien dalam proses penyembuhannya. Bimbingan
rohani pasien adalah bentuk kegiatan yang di dalamnya terjadi proses bimbingan
dan pembinaan rohani kepada pasien di rumah sakit sebagai bentuk kepedulian
kepada mereka yang sedang mendapat ujian
dari Tuhan YME. Dalam kegiatan tersebut bagaimana seorang rohaniawan dapat memberikan
ketenangan, kedamaian dan kesejukan hati kepada pasien dengan senantiasa
memberikan dorongan dan motivasi untuk tetap bersabar, tawakal dan tetap
menjalankan kewajibannya sebagai hamba Tuhan.
A.
Bimbingan rohani pasien bagi pasien rawat inap Rumah Sakit
Bimbingan pasien rawat inap ini
merupakan bimbingan reguler bagi pasien rawat inap Rumah Sakit. Bimbingan rohani ini
dilakukan oleh rohaniawan yang ditunjuk oleh pihak Rumah sakit atas permintaan pasien dan keluarga. Bimbingan ini diberikan dalam
bentuk motivasi dan pelaksanaan ibadah saat sedang sakit. Bimbingan diberikan bukan
hanya kepada pasien tetapi juga kepada keluarga yang menunggu. Adapun langkah langkah kegiatan
bimbingan rohani pasien rawat inap adalah sebagai berikut :
a. Untuk petugas ruang rawat
inap
1) Jika terisi ceklist permintaan bimbingan rohaniawan dari
pihak Rumah Sakit,maka petugas rawat inap menghubungi pihak rohaniawan yang
telah ditunjuk oleh pihak Rumah sakit. Dan memberikan kontrak waktu yang tepat
kapan akan dilakukan bimbingan.
2)
Jika terisi cheklist bimbingan rohaniawan dari pihak
keluarga, maka petugas rawat inap memberikan kontrak waktu yang tepat kapan akan
dilakukan bimbingan
Kontrak waktu yang tepat adalah ;
1) Diluar jam visite DPJP
2) Diluar tindakan medik lain
3) Diluar jam kunjung pasien
b. Untuk petugas
rohaniawan
1) Perhatikan pakaian dan peralatan lain yang dibutuhkan Sebelum melakukan bimbingan
perlu diperhatikan pakaian dan peralatan yang dibutuhkan karena penampilan juga
penting.jika kita rapi dan sopan maka pasien dan keluarga tentu akan ramah
menerima kehadiran kita.
2)
Membawa buku bimbingan rohani atau buku kecil panduan doa doa
dan atau leaflet leaflet kecil yang akan diberikan kepada pasien.
3) Saat menuju ruangan pasien ucapkan salam kepada pengunjung
atau keluarga pasien dengan tersenyum. Karena senyum adalah daya pikat nomor satu dalam perbedaan mendasar
antara senyum komunikasi, perlu diingat bahwa seorang konselor agama/pembimbing
rohani dengan senyum senyum yang lain, adalah senyum yang tulus yang terpancar
dari hati. Fungsinya yaitu membantu menghilangkan kecurigaan berlebih dari pasien.Ekspresi perhatian kepada
pasien diharapkan dapat menenangkan pasien.
4) Ketuk pintu dengan lembut dan perkenalkan diri dengan singkat
dan ramah
5) Mohon ijin kepada keluarga atau penunggu pasien untuk dapat
bersilaturahmi dengan pasien
6) Apabila pasien dalam keadaan siap dan tidak mengganggu maka
pelayanan dapat dimulai
7) Usahakan dapat mengetahui nama pasien
Sebelum melakukan bimbingan perlu mengetahui data pasien, agar lebih mudah mengenal
pasien dan penyakit pasien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar