A. Akuntansi Aktiva
· Pengertian dan Dasar Pencatatan Aktiva
1) Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas rumah sakit sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dimana manfaat ekonomis di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas rumah sakit.
2) Manfaat ekonomis masa depan yang terwujud dalam aktiva adalah potensi dari aktiva tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada entitas rumah sakit. Potensi tersebut dapat berbentuk sesuatu yang produktif dan merupakan bagian dari aktivitas operasional entitas rumah sakit. Mungkin pula bentuk sesuatu yang dapat diubah menjadi kas atau setara kas atau berbentuk kemampuan untuk mengurangi pengeluaran kas, seperti penurunan biaya akibat penggunaan proses pelayanan jasa alternatif.
3) Entitas rumah sakit biasanya menggunakan aktiva untuk memberikan pelayanan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan dan keperluan pasien atau pihak-pihak lain yang berkepentingan. Berhubungan jasa tersebut dapat memuaskan kebutuhan dan keperluan ini, maka pasien atau pihak-pihak lain yang berkepentingan bersedia membayar sehingga memberikan sumbangan kepada arus kas entitas rumah sakit.
4) Manfaat ekonomis masa depan yang terwujud dalam aktiva dapat mengalir ke dalam entitas rumah sakit dengan beberapa cara. Misalnya, aktiva dapat: (1) digunakan baik sendiri maupun bersama aktiva lain dalam memberikan pelayanan jasa oleh entitas rumah sakit : (2) dipertukarkan dengan aktiva lain: atau (3) digunakan untuk menyelesaikan kewajiban
5) Pada umumnya, aktiva tetap memiliki bentuk fisik. Namun demikian, bentuk fisik tersebut tidak esensial untuk menentukan eksistensi aktiva. Oleh karena itu, aktiva tidak terwujud, misalnya, merupakan aktiva kalau aktiva tersebut mendatangkan manfaat ekonomis kepada entitas rumah sakit di masa depan dan dikuasai oleh entitas rumah sakit.
6) Pada umumnya aktiva, misalnya, piutang, dan properti, dihubungkan dengan hak menurut hukum, termasuk hak milik. Namun demikian, eksistensi aktiva ditentukan bukan semata-mata oleh adanya hak milik tetapi berdasarkan kemampuan entitas rumah sakit mengendalikan manfaat yang diharapkan dari aktiva tersebut. Misalnya, properti yang diperoleh melalui sewa guna usaha pembiayaan (financial lease), maka properti tersebut dapat diakui menjadi aktiva. Selain itu, suatu barang atau jasa dapat memenuhi definisi aktiva meskipun tidak dikuasai berdasarkan hukum. Misalnya, pengetahuan yang diperoleh melalui aktivitas pengembangan dapat memenuhi definisi aktiva jika, dengan merahasiakan pengetahuan tersebut, entitas rumah sakit menikmati manfaat yang diharapkan dari pengetahuan tersebut.
7) Aktiva entitas rumah sakit berasal dari transaksi atau peristiwa lain yang terjadi di mas lalu. Entitas rumah sakit biasanya memperoleh aktiva melaluli pembelian, tetapi transaksi atau peristiwa lain juga dapat menghasilkan aktiva. Misalnya properti yang diterima entitas rumah sakit dari pemerintah sebagai bagian dari program untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dalam suatu wilayah.
8) Transaksi atau peristiwa yang diharapkan terjadi di masa depan tidak dengan sendirinya memunculkan aktiva, misalnya, maksud untuk membeli persediaan tidak dengan sendirinya memenuhi definisi aktiva.
9) Ada hubungan erat antara terjadinya pengeluaran dan timbulnya aktiva, tetapi kedua peristiwa ini tidak perlu harus terjadi bersamaan. Oleh karena itu, kalau entitas rumah sakit melakukan pengeluaran, peristiwa ini memberikan bukti bahwa entitas rumah sakit tersebut mengharapkan manfaat ekonomis tetapi belum merupakan bukti konklusif bahwa suatu barang atau jasa yang memenuhi definisi aktiva telah diperoleh. Sama halnya dengan tidak adanya pengeluaran dari entitas rumah sakit tidak mengecualikan suatu barang atau jasa memenuhi definisi aktiva dan dengan demikian terdapat kemungkinan untuk diakui dalam neraca misalnya, barang atau jasa yang telah didonasikan kepada entitas rumah sakit memenuhi definisi aktiva.
Sumber : Pedoman Akuntasi Rumah Sakit Non-Pemerintah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar