Perencanaan audit SDM merupakan tahapan kegiatan audit yang sangat
penting. Berhasil tidaknya audit SDM sangat ditentukan oleh seberapa
baik perencanaan dan persiapan auditor sebelum pelaksanaan audit.
Perencanaan yang baik akan membantu auditor untuk mengendalikan proses
audit sehingga bisa berjalan lancar, efisien dan efektif.
Apa saja yang perlu dipersiapkan oleh seorang auditor sebelum
melaksanakan tugasnya? Secara praktis pedoman dalam perencanaan suatu
audit adalah dengan selalu mengikat kata tanya berikut :
apa-siapa-mengapa-kapan-dimana-bagaimana. bertanyalah pada diri sendiri.
Apa tujuan audit yang ingin dicapai dan apa saja objek-objek audit yang
penting dan relevan yang perlu dicakup dalam program audit? Siapa
auditee yang perlu diaudit atau dimintakan keterangan? Mengapa perlu
memberikan penekanan pada objek audit tertentu? Objek audit mana saja
yang perlu mendapat penekanan? Kapan proses audit dianggap sudah cukup?
Dimana kegiatan pengelolaan SDM yang dapat memberikan informasi
signifikan? Dimana kegiatan pengelolaan SDM yang dapat memberikan
informasi signifikan? Bagaimana pendekatan audit yang tepat untuk setiap
auditee yang berbeda karakteristik ?
Secara lebih spesifik perencanaan kerja seorang auditor sebelum melaksanakan audit minimal mencakup aspek-aspek sbb:
- Tujuan audit SDM
- Lingkup audit SDM
- Objek audit
- Alokasi waktu
- Metode audit
- Persiapan diri
- Format laporan
Tujuan Audit SDM
Audit is a goal oriented process. Audit adalah kegiatan yang
berorientasi pada tujuan. Tujuannya adalah mencari nilai manfaat.
Seorang auditor perlu memahami dan mengingat kebijakan dan tujuan audit
sebelum dan selama proses audit, sehingga audit tidak menyimpang dari
tujuan. Audit SDM sendiri bukanlah tujuan melainkan suatu instrumen
untuk membantu mencapai tujuan. Tujuan audit SDM adalah membantu
memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi organisasi dalam perspektif
SDM untuk memastikan tercapainya tujuan organisasi secara fungsional
maupun secara keseluruhan, baik untuk saat ini maupun di masa depan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa audit SDM adalah suatu instrumen
yang digunakan untuk membantu para pimpinan organisasi merealisasikan
tugas dan tanggung jawabnya secara lebih baik melalui peran serta
auditor sebagai mitra kerja dengan memberikan hasil penilaian dan
rekomendasi atau advis perbaikan dalam perspektif sumberdaya manusia
yang merupakan salah satu pilar pokok dalam sebuah organisasi.
Siapa yang perlu memahami tujuan audit SDM? Bukan saja auditor dan top
management, auditee juga perlu memahaminya, sehingga diharapkan audit
mendapat dukungan dari semua pihak dan dapat dihindari timbulnya
ekses-ekses yang tidak dikehendaki misalnya adanya kesan auditor
mencari-cari kesalahan atau terjadinya salah pengertian antara auditor
dan auditee yang dapat berekalasi menjadi konflik dan menimbulkan
persoalan baru, atau bahkan kerja auditor kurang memperoleh dukungan
dari manajemen.
Lingkup Audit SDM
Lingkup audit adalah pembatasan objek-objek perhatian yang direncanakan
akan diaudit dalam satu siklus audit. Mengapa seorang auditor perlu
membatasi lingkup audit? Karena audit SDM sangat luas, bisa mencakup
seluruh dimensi manajemen SDM. Bila auditor tidak membatasi
perhatiannya, maka akan membuat proses audit menjadi tidak fokus dan
kemungkinan observasi yang dilakukan auditor menjadi dangkal atau tidak
tuntas dan hasilnyapun menjadi tidak berbobot. Disamping itu pembatasan
lingkup audit didasari pertimbangan bahwa waktu dan kapasitas lingkup
audit didasari pertimbangan bahwa waktu dan kapasitas yang dimiliki
auditor dalam satu siklus audit sangat terbatas.
Bagaimana auditor menentukan lingkup audit? Pertama lingkup audit
ditentukan berdasarkan prinsip prioritas. Suatu objek dipilih misalnya
karena tengah menjadi issue sentral atau karena adanya permintaan khusus
dari manajemen karena alasan tertentu atau karena telah di tentukan
sebelumnya dalam program audit. Semakin banyak waktu dialokasikan untuk
program audit SDM, semakin leluasa auditor memasukan lingkup audit dalam
satu siklus audit.
Dengan lingkup audit yang berbatas maka memungkinkan auditor untuk
membuat persiapannya lebih baik dan lebih fokus. Karena auditor cukup
berkonsentrasi pada objek-objek yang tercakup dalam lingkup audit yang
telah ditetapkan. SEbagai contoh, auditor telah menetapkan 4 fungsi
manajemen SDM dalam lingkup audit : masalah lembur, rekruitmen, sistem
penggajian dan penilaian karya. Maka konsentrasi persiapan auditor
seharusnya lebih diarahkan pada objek-objek audit yang relevan dengan
lingkup audit yang telah dipilih. Bila lingkup tidak ditetapkan
sebelumnya dalam program audit berkala, maka auditor dapat menetapkan
lingkup audit pada saat membuat persiapan audit.
Sumber : Buku Audit SDM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar